Tiga siswa SMP di Parepare, Sulawesi Selatan, sengaja memutus aliran listrik ketika warga sedang melaksanakan salat tarawih, sehingga menjadi viral di media sosial. Mereka segera melarikan diri ketika masjid menjadi gelap.
Insiden ini terjadi di Masjid Namira, yang terletak di Perumahan Orcid, Kelurahan Bukit Indah, Kecamatan Soreang, Parepare, pada Kamis (30/3) yang lalu. Elang Muhammad Indra Dewa, salah seorang warga, mengatakan bahwa tiga pelaku tersebut merupakan siswa SMP. Dia mengungkapkan bahwa kejadian tersebut terjadi sekitar malam ke-5 Ramadan.
Saat kejadian, Elang dan warga lain sedang melaksanakan salat tarawih. Tiba-tiba, lampu di dalam masjid padam. Elang dan seorang jemaah lain mencoba mengecek kondisi listrik, awalnya mengira karena daya yang tidak cukup. Namun, setelah mengaktifkan kembali meteran listrik, lampu tetap menyala.
Pagi setelah kejadian, video yang merekam ulah ketiga bocah tersebar di media sosial. Dalam video tersebut, seorang anak dengan baju merah sedang memanjat dan memutus aliran listrik di salah satu masjid di Parepare. Suasana dalam masjid menjadi sunyi, dan anak yang merekam aksi temannya tersebut lari sambil tertawa.
Tindakan Polisi Terhadap Tiga Pelajar SMP
Deki, anggota polisi, mengatakan bahwa mereka telah menemukan ketiga anak tersebut dan membawa mereka ke Polsek Soreang.
Ketiga anak berinisial RF, TG, dan MO mengaku kepada polisi bahwa mematikan listrik adalah hukuman karena kalah bermain “hompimpa”. Mereka rata-rata berusia 13 tahun.
Polisi menerapkan restorative justice. Ditemani oleh orang tua mereka masing-masing, ketiga anak tersebut bertemu dengan pengurus masjid dan setuju untuk berdamai.
1 Komentar
Ada ada aja hukuman kalahnya🙄