Seorang pria kehilangan empat jari tangan kirinya yang hancur karena menggunakan bola petasan untuk mengusir anjing jalanan. Bola petasan merupakan bola kecil berisi bahan peledak yang dibuat dengan tujuan agar meledak dengan suara keras.
Bola petasan umumnya terbuat dari kertas atau plastik, berisi bubuk mesiu atau bahan peledak lainnya. Ketika bola petasan dilempar atau dilepaskan, bahan peledaknya akan meledak dan menghasilkan suara keras serta percikan api.
Berdasarkan laporan dari siakapkeli, seorang pria yang berusia 34 tahun telah menggunakan bola petasan untuk mengusir anjing jalanan yang mengganggu kambing peliharaannya. Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 22.00 di dekat rumah korban yang berada di Kampung Paya Besar.
Kegiatan bermain bola petasan sangat berbahaya dan tidak disarankan karena dapat menimbulkan cedera yang serius seperti luka bakar, luka pada tangan dan wajah, serta kerusakan pendengaran.
Amputasi Jari
Akibat bola petasan, empat jari tangan kiri pria hancur setelah petasan yang digunakan untuk mengusir anjing jalanan meledak terlalu cepat sebelum sempat dilempar. Pria berusia 34 tahun ini mengungkapkan bahwa setelah ledakan, ia melihat tulang putih terlihat di tangannya dan empat jarinya hancur. Ia juga mengalami luka kecil di perutnya.
Pria tersebut mengatakan di sekitar rumahnya memang banyak anjing jalanan yang sebelumnya telah memakan tujuh hingga delapan ekor kambing peliharaannya. Untuk itu, ia melempar petasan untuk menakut-nakuti dan mengusir anjing-anjing tersebut. Walau begitu, ia tak mengira insiden itu bakal terjadi dan akhirnya harus dibawa ke Rumah Sakit Sultanah Bahiyah (HSB).
Dua jari pria ini harus diamputasi, sementara dua lainnya kapalan akibat insiden tersebut. Ajun Komisaris Ahmad Shukri Mat Akhir, Kapolsek Kota Setar, mengonfirmasi kejadian tersebut, yang diyakini terjadi pada hari Rabu yang lalu. Namun, Ahmad Shukri mengatakan belum ada laporan polisi dari korban terkait insiden tersebut.
Insiden Serupa
Sebelumnya, insiden serupa terjadi di mana empat orang meninggal dan 23 lainnya, termasuk bayi berusia empat bulan, luka-luka akibat ledakan petasan di Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kabupaten Blitar, Indonesia. AKBP Argowiyono, Kapolres Blitar, menyatakan bahwa semua korban yang mengalami luka saat ini sedang mendapat perawatan di RSUD Srengat.
Dari empat korban yang meninggal, semuanya berasal dari satu keluarga. Menurut informasi sebelumnya dari polisi, salah satu korban bernama Darman. Korban ditemukan dalam kondisi utuh dan tidak mengalami luka berat. Tiga korban lainnya adalah anak dan keponakan Darman yang teridentifikasi melalui kondisi dan ukuran tubuh yang ditemukan di sekitar lokasi ledakan.
Argo mengungkapkan bahwa empat anggota keluarga telah meninggal dunia akibat ledakan tersebut. Menurutnya, polisi telah menerima keterangan dari 10 saksi yang melihat serta mengetahui kejadian tersebut. Saat ini, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan untuk mencari tahu penyebab dari ledakan tersebut.
Argo juga menjelaskan bahwa ledakan tersebut telah menghancurkan sekitar 25 rumah. Pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan untuk mencari tahu penyebab pasti dari kejadian tersebut. Selain itu, penyidikan juga didukung oleh hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang melibatkan kejahatan ilmiah.
Dalam laporan terbaru, Tim Penanggulangan Bahan Peledak (Jihandak) dan Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim menginformasikan bahwa mereka menemukan puntung rokok di dekat lokasi ledakan. Polisi juga menduga ledakan tersebut disebabkan oleh korban yang merokok sambil membuat petasan.
2 Komentar
Sudah banyak kasus seperti ini
Siapa yang suruh main petasan