Ida Dayak baru-baru ini menjadi viral karena metode pengobatannya yang unik dan menarik perhatian banyak orang. Tanpa operasi, ia menggunakan minyak khusus dan doa untuk mengobati pasiennya. Hal ini membuat banyak orang tertarik dan berduyun-duyun mencari pengobatan darinya.
Dalam video yang beredar, wanita asal Pasir Belengkong, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur ini disebut mampu menyembuhkan berbagai penyakit, mulai dari lumpuh hingga patah tulang, hanya dengan menggunakan minyak khusus.
Warga Rela Antre Berjam-jam di Depok
Ida Dayak sempat menyambangi Cilodong, Kota Depok. Warga dari berbagai daerah berbondong-bondong datang untuk mengantre berjam-jam demi mendapatkan perawatan darinya.
Akibat banyaknya warga yang datang ke pengobatan tradisional Ida Dayak, kemacetan parah pun terjadi. Warga tidak keberatan menghabiskan waktu berjam-jam untuk mendapatkan perawatan dari Ida Dayak.
Pada Senin (3/4/2023) pukul 12.41 WIB, terlihat ribuan warga yang memenuhi area tersebut, bahkan tampak rela berjemur di lapangan Kostrad.
Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) 1 Kostrad Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun turut merespons dan menyampaikan bahwa pengobatan Ibu Ida Dayak tidak dapat dilanjutkan karena jumlah pasien yang terlalu banyak. Ia pun mengucapkan permohonan maaf atas pembatalan pengobatan tersebut.
Menurutnya, tidak mungkin menangani jumlah pasien sebanyak itu dalam waktu 4-5 hari. Ia berharap warga dapat pulang dengan selamat dan mengatur waktu lainnya untuk mendapatkan perawatan dari Ibu Ida Dayak.
Tanggapan Kementerian Kesehatan
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang bertanggung jawab atas sektor kesehatan publik menanggapi fenomena ini. Juru bicara Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menyampaikan bahwa pihaknya masih meneliti terkait praktik pengobatan Ida Dayak.
Nadia menegaskan bahwa setiap pengobatan tradisional dan tenaga penyehat tradisional (hatra) harus memiliki surat izin terdaftar untuk memastikan keamanan dan kesesuaian dengan standar yang berlaku.
Ia juga menyatakan Kemenkes akan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap praktik pengobatan tradisional, termasuk Ida Dayak. Koordinasi dilakukan melalui dinas kesehatan.
Nadia menambahkan bahwa pengobatan tradisional di Indonesia merupakan warisan budaya, namun tetap harus didukung oleh penelitian empiris dan berdasarkan kajian ilmiah.
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati, terutama dalam menghadapi penyakit serius seperti kanker. Menurutnya, pengobatan medis yang telah terbukti efektif harus tetap menjadi pilihan utama, terutama jika dilakukan pada tahap awal penyakit.
6 Komentar
Sesungguhnya Jin & Iblis adalah musuh nyata bagi manusia
Yang penting SNI hhhh
Ya sebenrnya mah memang ada kok orang yang sama Allah dikasih bisa nyembuhin… Cuman kan kita gausah ngarep sembuh sama orang..kita harus tetep doa pasrah sama Allah…dan perlu usaha dengan cara berobat aja
Pada goblok memang ga ada otak, orang uda sampai ke bulan ke mars, di sini masih percaya gituan.
Percaya ga percaya, hal kyk gini memang ada
Superhero barukah ini?