Warga Negara Asing (WNA) yang mengalami disabilitas akhirnya berhasil mengambil paket alat bantu kencingnya yang sempat tertahan di Bea Cukai Ngurah Rai, Bali. Kejadian ini sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Bowo Pramoedito, Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi (PLI) Bea Cukai Ngurah Rai, mengatakan bahwa pemilik paket bernama Panu Ruokokoski, seorang WNA Finlandia.
Bowo menambahkan bahwa saat ini Mr. Panu Ruokokoski selaku pemilik barang telah menerima alat kesehatan tersebut dengan mempertimbangkan asas kemanusiaan, dukungan, dan koordinasi erat dengan Kementerian Kesehatan RI.
Isi paket alat kesehatan terdiri dari kateter dan kantung urine, yang terdiri dari beberapa jenis seperti Hydrophilic Single-Use, kantong urine dengan selang, dan Condom Catheter Berlabel Coloplast Conveen.
Alasan Melarang Pengambilan Paket Alat Bantu Kencing
Bea Cukai Ngurah Rai menyatakan bahwa paket tersebut termasuk dalam kategori larangan/pembatasan barang kiriman sesuai dengan Surat Penetapan Barang Larangan dan Pembatasan (SPBL-BK).
Selain itu, ada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 60 Tahun 2017 jo Kepmenkes Nomor HK.01.07/MENKES/234/2018 yang mengatur tentang pembatasan barang impor.
Sebagai pengirim atau penerima, seseorang harus memenuhi persyaratan impor berupa surat izin dari Kementerian Kesehatan untuk pengambilan paket.
Kasus Sempat Viral di Media Sosial
Sebelumnya, sebuah video viral menunjukkan seorang WNA penyandang disabilitas tidak bisa mengambil paket alat bantuan kencing dari Bea Cukai Ngurah Rai, Bali. Dalam video tersebut, Bea Cukai Ngurah Rai dianggap mempersulit proses pengambilan paket.
Menanggapi hal tersebut, juru bicara Bea Cukai Ngurah Rai mengungkapkan bahwa paket tersebut berasal dari Finlandia dengan kode HS 90189090. Dengan merujuk pada kode pengirimannya, paket tersebut termasuk dalam kategori larangan atau pembatasan barang kiriman sesuai Surat Penetapan Barang Larangan dan Pembatasan (SPBL-BK).
Saat ini, Bea Cukai Ngurah Rai belum memutuskan apakah paket tersebut akan dikembalikan ke Finlandia, ditahan, atau diberikan kepada pemiliknya yang merupakan seorang WNA penyandang disabilitas.
Penjelasan dari Bea Cukai Ngurah Rai
Bowo mengatakan bahwa mereka akan melakukan penelusuran lebih lanjut untuk mengetahui kondisi tersebut. Selain itu, mereka juga akan memberikan penjelasan yang lengkap dan jelas kepada pemilik barang dengan baik dan sopan.
Bea Cukai Ngurah Rai memastikan bahwa pengiriman barang impor harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Kita harus menghargai persyaratan yang ada karena itu merupakan suatu kepatuhan yang harus dipenuhi.
17 Komentar
Jangan langsung dihukum mati.siksa dulu baru hukum mati,maka mereka akan merasakan penderitaan yg sangat sangat berat. Sudah disiksa di dunia diakhirat juga
Peratursn jelimetcyg gk pd tempatnya
Kenapa ga di ganti namanya jadi BH Cuan
Banyak alasan bilang aja cari cuan lebih
Mungkin itu barang bekas jadi dilarang , lagian kan skrg tidak boleh import barang bekas….. Heheheh aturannya membagongkan…. Ada ya importir cman 1 pcs…. Klo1 kontener sih iya masuk akal kali pake aturan demikian….. Heheheh
Atur aja lah
Anjayy suka aja gw alasan nya hahaha
Serah enak2 lu aja bikin alasan deh pak.. pengen terkenal gini2 amatan.. yg positip dikit ngapah…
Bikin malu nama negara aja kalian, viral sampe ke media luar negeri
Alasan alasan dan alasan… kayak gini-gini nih gimana caranya yg luar mau Investasi ke Indo coba…
jelasin ke pulbik secara resmi…biarkedepannya tidak terjadi lagi hal2 seperti ini lagi, jika memang tidak bisa kenapa baru sampai di tujuan baru ditolak apakah ditempat asal kirimn tidak ada mekanisme pelaranggan barang2 yg tidak bosa dikirim ke indonesia
Bikin malu aja taeee… Org mau kencing aja hrs pake surat ijin dr kemenkes.. Punya aturan mmg bagus tp pake otak..
Pejabat2 konoha itu hebat BACOTNYA.. Dewa ngeles.
Klo di indonesia ada alatnya ga masalah…
Bilang aja minta jatah preman,,
Q jauh² dtg kesini karna tau dr IG,
Eh g taunya kelanjutannya jelalatan penjelaaannya 😂
Rugi rugi
1000 alasan #BASI